Wednesday, March 23, 2011

PARODI PANTOMIM SANG PENGADIL (PPSP)


Realita Hukum Rakyat & Hukum (kep-)Aparat

Pantomim ini menceritakan tentang kondisi penegakan hukum di Indonesia akhir-akhir ini. Dengan proyeksi kasus Gayus Tambunan, Artalita Suryani, Susno Duadji,  Aulia Pohan, dan isu-isu hangat lainnya.

Tutorial       : Pantomim diperankan oleh 8 orang. Terdiri dari 4 orang sebagai “mafia peradilan” dan 2 orang berperan sebagai pengadil yang mbalelo. 2 orang akan menjadi narator di belakanag panggung.


Stage 1 :

Suatu malam di LP Brimob Dua Mangga, Koped. Jayus dan Hartalita sedang merencanakan “renofasi” rumah baru mereka di dalam LP.

Jayus        : Mbak Curiyan-i, koq bisa ya saya masuk penjara yang bisa pesan apa saja? Opo yang saya lakukan selama ini kurang heboh?
Harta        : Lho, kamu kan mafia kelas tempe. Kalo bukan karena rekaman dari KPK, saya mungkin sudah bisa beli kepala Pak Beye. Hehe.. (tertawa angkuh sambil kipas2)
Jayus        : Ya… Kalau gitu Mbak Harta koq betah disini? Toh bisa dengan gampang dolanan pejabat di Negeri Indronesia. Saya juga sebenarnya pengen ngajak temen2 yang lain supaya nge-Top seperti saya.
Harta        : Maksudmu opo toh?
Jayus        : Yo temen2 saya yang biasanya nilap duit pajak. Hehe..
Harta        : Ya ora bisa..!!!! Kalau semua koruptor kayak kita ini ngaku gara-gara pengen nge-top, saya jadi tidak bisa mainin orang-orang di DPR lagi dong, goblok banget sih kamu..!!
Jayus        : Saya kan masih baru Mbak Cui. Oiya, si Cusno Jeruji sudah balik ke kamarnya belum? Saya mau minta oleh-oleh.

Monday, March 21, 2011

Mencumbu Islam Kosmpolitan


Telaah Kritis Sufistik dan Ilmu Kalam
Oleh: Iswanda Fauzan S (Mang Oejank Indro)


Abstrak
Sebuah penafsiran tentang pokok-pokok ajaran Islam sudah banyak dituangkan oleh ulama-ulama kaliber dunia. Mulai dari syariat sampai fiqh. Sejarah telah banyak mencatat tentang Islam, tidak terkecuali tasawuf dan ilmu kalam. Sebuah penafsiran tekstual akan menjadikan umat Islam terkurung dalam ruang perversi. Sebelum semua menjadi bias dan terkontaminasi oleh pandangan-pandangan nyeleneh, revitalisasi nilai-nilai universal Islam yang sudah ada sejak zaman Rasulullah harus dikembalikan – dengan penafsiran komprehensif menggunakan tasawuf dan ilmu kalam (tauhid). Unsur-unsur utama dalam penyampaian kemanusiaan (al-insaniyah) sejatinya sudah terpatri dalam rangkaian ajaran Islam. Meliputi hukum agama (fiqh), keimanan (tauhid), dan etika (akhlaq). Universalitas Islam dapat ditelusuri melalui lima buah jaminan dasar yang tetuangkan dalam al-kuub al-fiqiyyah kuno; (1) keselamatan fisik warga masyarakat dari tindakan badani di luar ketentuan hukum (hifdzu an-nafs); (2) keselamatan keyakinan agama masing-masing, tanpa ada paksaan untuk berpindah agama (hifdzul an-din); (3) keselamatan keluarga dan keturunan (hifdzu an-nasl); (4) keselamatan harta benda dan milik pribadi dari gangguan atau penggusuran di luar prosedur hukum (hifdzu al-mal); dan (5) keselamatan hal milik dan profesi (hifdzu al-aqli). Tasawuf tidak seharusnya berkutat pada perbincangan soal moralitas semata. Lebih jauh, Tasawauf juga menyinggung dunia batiniah yang memiliki ruang tanpa batasan yang harus terus-menerus dijelajahi untuk mencapai titik tertinggi tanpa terputus (istiqomah). Selanjutnya, kehidupan beragama yang elektik akan tercapai ditengah-tengah peradaban Islam saat ini dan masa depan.


Kata kunci: Islam, kosmopolitan, tasawuf, ilmu kalam, sufistik

Thursday, March 10, 2011

Berdagang Syahwat Politik, Merakyat!


Oleh : Mang Oejank Indro, Mahasiswa Universitas Indonesia
Tinggal di http://mangoejankindro.blogspot.com

Tidak perlu mukaddimah untuk mengupas kejadian dan narasi pemerintah akhir-akhir ini. Cukup banyak media yang berbondong-bondong menyajikan Lebensraum Indonesiana beberapa pekan terakhir bukan? Sejak Pemilu 2004 rakyat Indonesia memliki presiden dandy dengan berbagai daya tarik. Hingga masa jilid 2 saat ini, suhu politik di negeri menjulang dengan gelombang reshuffle yang sering kali digelontorkan sang presiden. Jika kita mengukuti napak tilas perjalanan politik sejak Pak BeYe menjadi nahkoda Indonesia, tragedi seperti ini acap kali terjadi. Gertakan politik? Atau strategi baru dalam membawa kapal KIB jilid 2 untuk Indonesia lebih baik?

Monday, March 7, 2011

Paragraf Untuk Yenia Part II

-->
            Langit di kota Depok membiru dan cerah siang ini. Sekelompok orang sedang bercengkeramah di sebuah warung kopi yang berjarak lima belas meter dari rumah yang aku diami. Akrab. Kepulan asap rokok terbang dengan tenang di atmosfer canda dan tawa mereka.
            Gulungan kertas berserakan di meja depan rumah, aku berusaha membereskannya. Laptop yang telah menyala di teras rumah sengaja aku tinggal sejenak. Layar laptop berwarna perak tersebut menampilkan potret perempuan dengan lesung pipi yang sudah familiar di benakku.

Aktualisasi Pancasila dalam Pendidikan Kewarganegaraan[1]

-->
Oleh : Iswanda Fauzan S[2]
Abstrak
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional memiliki makna filosofis, yuridis, dan sosial politik. Problem di era reformasi sekarang ini adalah belum mantapnya kontekstualisasi dan implementasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan kewarganegaraan (civic education) adalah media yang komprehensif untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila. Berdasrkan prespektif teori fungsionalisme structural, sebuah bangsa yang majmuk seperti Indonesia membutuhkan nilai bersama yang dapat dijadikan nilai pengikat integrasi (integrative value), titik temu (common denominator), jati diri bangsa (national identity), dan nilai kebaikan (ideal value). Pendidikan kewarganegaraan merupakan wadah internalisasi nilai-nilai pendidikan Pancasila dalam wujud subtansi kajian: norma dasar negara (staatfundamentalnorm), nilai bersama (common values), dan prinsip dasar kebangsaan (nation basic principle). Ketiganya dijadikan materi Pancasila dalam pendidikan kewarganegaraan di Indonesia.
Kata kunci :Pancasila, civic education, common values, ideology

Dimulai dengan Wayang: Alternatif Teknik Pembelajaran BIPA yang Interaktif


Nuny Sulistiany Idris
FPBS Universitas Pendidikan Indonesia
 
 ABSTRAK
Kemampuan guru mengajar yang baik akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu yang dapat mengembangkan kemampuan guru adalah pemilihan teknik pembelajaran.Teknik pembelajaran yang variatif dan inovatif akan membangkitkan minat siswa dalam belajar bahasa. Salah satu teknik pembelajaran bahasa, terutama BIPA, ialah teknik interaktif. Teknik pembelajaran yang interaktif mensyaratkan adanya proses pembelajaran yang komunikatif, kesempatan siswa berekspresi, dan keintegratifan keterampilan berbahasa. Alternatif mengajarkan BIPA yang memenuhi syarat tersebut adalah  menggunakan wayang sebagai “pintu masuk” pembelajaran. Mengapa harus wayang? Orang asing yang belajar bahasa Indonesia , apalagi di Indonesia, sangat tertarik dengan budaya yang  tradisional.Dimulai dengan wayang, guru dapat mengajarkan berbagai keterampilan berbahasa, kosakata, struktur, budaya, dan seni secara interaktif. Tingkat kesulitan materi-materinya diajarkan sesuai dengan tingkatan siswa: pemula, menengah, atau lanjut. Hasil yang diperoleh dari teknik ini sangat menggembirakan.

Wednesday, March 2, 2011

MELEWATI LEMBAH AIR MATA

-->
MELEWATI LEMBAH AIR MATA

Sebuah Kisah Tentang Keberanian Untuk Hidup


Oleh Job Palar

Dengan rendah hati sang penulis buku ini memulai kisah hidupnya dengan menyatakan secara lansung ke pembacanya, “Ini adalah sebuah kesalahan yang saya lakukan dalam hidup saya”. Sebuah pengakuan pribadi di awal kisah tentu menempatkan dirinya dalam posisi “genting”, dipersalahkan pembaca.

Tapi pembaca sebetulnya sudah tidak perlu berepot-repot menyalahkan Mbak Ning—sapaan akrab dari si penulis buku, Mundhi Sabda Hardiningtyas—selama membaca fragmen kehidupan ini. Sudah banyak perwakilan untuk posisi “pencemooh” Mbak Ning, daftar itu bisa dimulai dari teman-teman pelayanan dan rohaniwan yang terlibat dalam kehidupannya, berikutnya barangkali adalah masyarakat sekitar, lalu bisa keluarga dekat, dan seterusnya.

RESTORASI ARSIP KONVENSIONAL

RESTORASI ARSIP KONVENSIONAL Hasil Obervasi Restorasi Arsip Nasional RI dan Sinematek Indonesia Iswanda Fauzan S. ( LIS Rese...