Sunday, September 8, 2013

Lost In London (Part 3)





BAGIAN III – Persiapan

Pagi-pagi Pak Ridwan sudah bercengkeramah dengan dua orang lainnya. Ia meminta saya segera menyantap sarapan di dapur, di lantai bawah. Menunya adalah; BAKSO. Hehehe. Tanpa pikir panjang, meskipun belum mandi dan gosok gigi, langsung santap saja. Kenyang.


Tujuan hari ini adalah; tempat konferensi dan Wembley Stadium. Tempat konferensi adalah University College London (UCL) kampus Bloomsbury, Gower Street. Untuk menuju ke sana, saya naik Tube Jubilee Line arah Startford lalu turun di Euston Station. Ketika turun di Euston Station, remang nada musik klasik Bethoven menenangkan telinga, ayem.
Setelah berkeliling di kampus yang tua itu, saya sempat terkesima. Bangunan setua itu masih berdiri tegak dan terawat dengan baik.

Berkeliling dan berfoto-foto sebentar. Tempat konferensi sudah ditemukan, saatnya menuju Wembley Stadium. Untuk ke Wembley, saya memilih menggunakan Tube/Uderground. Anda bisa menggunakan Tube Metropolitan Line tujuan Amersham atau Hillingdon dan turun di stasiun Wembley Park. Atau naik Jubilee Line arah Stanmore dan turun di stasiun yang sama, Wembley Park. Ketika turun di Wembley Park, Anda akan dihadapkan pada bangunan stadion Wembley. Cantik, elegant. Cukup dekat jarak stasiun dan stadion. Ketika berjalan menuju stadion, saya sempat menemukan beberapa tong sampah yang berjubel di sudut stasiun, di bawah jembatan. Anehnya, sampah itu tidak menimbulkan bau menyengat. Hehehe.

Di sebelah kanan pintu masuk stadion yang melalui Olympic Way, saya menemukan sebuah perpustakaan yang cukup bagus. Wembley Library. Tanpa pikir panjang, saya segera menyelinap ke sana. Arsitektur bangunan sangat dinamis. Dan tentunya bersih. Berdasarkan hasil wawancara saya, Wembley Library ternyata lebih banyak menyediakan fasilitas untuk anak-anak. Perpustakaan ini menyediakan tempat khusus utuk anak-anak dan orang tua, ada 12 study space untuk anak-anak yang dilengkapi iPad. Woww.. Perpustakaan ini terintergrasi dengan Brent Civic Center (BCC). Ketika seorang petugas menjelaskan apa itu BCC, jujur saya bingung. Hahaha.. Intinya, BCC seperti badan perencanaan perumahan (kalau tidak salah).

Bagian lain adalah disisi sebelah kiri ketika melewati Olympic Way. Pemandangan mirip dengan pasar menyentak mata saya. Di area yang berada di depan Wembley Retail Park, dan seukuran setengah lapangan bola tersebut berjejer kios-kios non-permanen. Kebanyakan menjual aksesoris dan cendera mata khas sepak bola. Namun ada juga yang menjajakan makanan ringan. Ternyata setiap hari minggu, di Wembley ada pasar kaget. hahaha. Tapi istilah yang digunakan adalah "Wembley Sunday Market".


Setelah berputar-putar, karena bingung, saya akhirnya menemukan akses ke bagian stadion yang saya cari, "Bobby Moore Statue". Sebenarnya mudah untuk mencapai tempat tersebut, yaitu melewati Royal Route yang bercabang itu lho, tapi saya terlebih dahulu nyasar. hehehe.


Hari pun mulai gelap, dan saya sudah terbelit rasa ngantuk. Besok adalah hari kegiatan ISKO UK Conference di mulai. So, saya harus istirahat. Sekitar pukul 10.30 pm, saya sampai di Wellesden Green. Sebelum berjalan ke penginapan, saya sengaja menikmati malam di permukiman yang tenang. Sekaleng kopi menemani saya menghirup udara malam London yang sejuk. Meregangkan kaki di sekitar telpon umum khas London, diselingi beberapa kendaraan yang melintas. Suasana yang cukup damai.

Hari kedua, cukup melelahkan. Dan saya sudah tidak lagi phobia dengan suasana malam di sana, termasuk Tuan Dracula. Hahaha.

1 comment:

pondokgue said...

mantaap, kang indroe..
kapan saya bisa kesana yaa.. :(

RESTORASI ARSIP KONVENSIONAL

RESTORASI ARSIP KONVENSIONAL Hasil Obervasi Restorasi Arsip Nasional RI dan Sinematek Indonesia Iswanda Fauzan S. ( LIS Rese...