Sunday, October 31, 2010

Oki Setiana Dewi : Mahasiswa Adalah Pembangun Bangsa

-->
Dua hari sebelum wawancara dengan Oki Setiana Dewi, saya melanyangkan sms singkat kepadanya. “Maaf, kak Oki, saya Oejank dari media magang SUMA UI. Bisa ketemu untuk wawancara..?” seperti itu kira-kira sms saya.
Jum’at (29/10/10) siang, saya dan rekan saya, Dimas, akhirnya berkesempatan untuk ngobrol ngalor-ngidul dengan Oki seputar mahasiswa dan Triharma perguruan tinggi.
Duta internet sehat dan aman 2010 ini memiliki pandangan bahwa untuk mengamalkan Tridharma PT, kita harus mengenali diri kita, siapa kita? Menurutnya, banyak mahasiswa yang belum mengenal diri mereka. “Ketidaktahuan mereka mau jadi apa sih? Ketidaktahuan mereka sebagai mahasiswa, tidak tahu siapa mereka dan mau jadi apa mereka?” ujar alumnus SMAN 1 Depok ini.
                Wanita kelahiran Batam 21 tahun silam ini menyayangkan semakin banyaknya mahasiswa yang nongkrong nggak jelas dan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. “Boro-boro mereka mikirin kontribusi buat masyarakat, kontribusi untuk diri sendiri aja ngaak tahu, mereka nggak tahu orang di luar sana sedang berlomba-lomba melakukan penelitian dan terus belajar untuk menjadi orang yang berhasil, karena keberhasilan dibangun dari sekarang,” cetus mahasiswa semester tujuh tersebut.
Dia juga menekankan dalam pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa juga harus memiliki kompetensi terlebih dahulu. Menurut Oki, yang siang itu mengenakan jilbab warna ungu tua, ciri-ciri mahasiswa yang unggul adalah mahasiswa yang gemar berkompetisi. Dengan berkompetisi, tambahnya, mahasiswa diharapkan memperkaya diri mereka dengan hal-hal positif. “Kalau kita ingin mengabdi kepada masyarakat, tentu kita harus mengisi diri kita terlebih dahulu, dengan banyak baca dan mengikuti kompetisi.”
Selain itu, wanita yang demen sama buku psikologi kontemporer ini beranggapan globalisasi dan gaya hidup hedonis mahasiswa di kota-kota besar merupkan faktor yang dominan. Mahasiswa dewasa ini, menurut Oki, lebih bangga dan mengenal budaya barat daripada budaya pribumi. “Mereka lebih barat dari orang barat itu sendiri,” gerutunya lantas mengrenyitkan dahi.
Ketika ditanya mengenai mahasiswa baru (maba) UI 2010, pemeran utama film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) besutan sutradara Chaerul Umam, ia memberikan wejangan untuk maba supaya lebih peduli dengan Tridharma PT. Menurut peraih penghargaan aktris pendatang baru terfavorit Indonesian Movie Award 2010 ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyadari dan bersyukur bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi nomer satu di Indonesia.
“Dengan bersyukur kita tidak jadi menyia-nyiakan keberadaan kita di kampus ini,” ujar wanita yang selalu mengumandangkan motto “Hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti” ini. Ia menambahkan bahwa tidak semua mahasiswa yang apatis di lingkungan kampus, apatis juga di luar kampus. “Aktif tidak hanya di kampus, mungkin mereka aktif di luar kampus,” tutur mahasiswa Sastra Belanda Ui 2007 tersebut.
Selama kuliah di UI, Oki yang cinta menulis dan membaca ini, melihat kondisi mahasiswa UI jauh dari sifat apatis. Terutama dalam kegiatan non-akademis. Menurut pemeran Anna Alfatunnisa ini, mahasiswa pasti punya kesibukan masing-masing. “Tapi sejauh yang saya lihat, aktif ngaak aktif, apatis nggak apatis mereka, nilai mereka bagus-bagus aja, ya..banggalah berkumpul sama orang-orang pinter di sini,” kata Oki lantas tersenyum.
Mahasiswa memang lekat dengan aktivitas sosial kemasyarakatan. Sebagai wujud pengamalan pilar ke tiga Tridharma PT, pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa harus berani bertindak. Namun, pengabdian juga harus diimbangi dengan kemampuan dan kemauan. Hal senada juga dilontarkan Oki, menurut dia, mahasiswa harus berperan aktif baik dalam hal akademis maupun non-akademis. “Tujuan mahasiswa adalah membangun bangsa,” tegas Oki. (Oi)
Mang Oejank Indro

2 comments:

Unknown said...

trus unsur tridharma yang penelitian gmna?

Unknown said...

Bang Arif,

Tulisan ini merupakan liputan dan termasuk jenis berita. jadi mengenai pertanyaan Bang Arif, saya kira tidak relevan jika saya pribadi yang menjawab.

Terima kasih, tunggu tulisan-tulisan saya selanjutnya

RESTORASI ARSIP KONVENSIONAL

RESTORASI ARSIP KONVENSIONAL Hasil Obervasi Restorasi Arsip Nasional RI dan Sinematek Indonesia Iswanda Fauzan S. ( LIS Rese...