Wednesday, April 6, 2011

Perpustakaa Bersama

DuniaPerpustakaan.Com– Ada yang mengatakan bahwa untuk merubah sesuatu tidak cukup hanya dengan kritik dan bicara semata. Dibutuhkan sebuah usaha yang nyata untuk mewujudkan apa yang kita kritik dan apa yang kita bicarakan. Walaupun sebenarnya tidak ada yang melarang jika ada orang yang lebih memilih untuk menyukai banyak bicara semata daripada melakukan aksi nyata. Semua memang punya hak untuk menentukan pilihan dan silahkan kita memilih mana yang terbaik untuk kita dan masyarakat di sekitar kita pada umumnya.

Seperti yang dilakukan kawan-kawan di Jl. Sunan Giri IV/63 Gresik – Jawa Timur ini. mereka membuat sebuah aksi yang mungkin oleh sebagian itu dianggap biasa saja. Tapi bagi duniaperpustakaan, itu sesuatu yang luar biasa.
Hal ini karena apa yang mereka lakukan sebenarnya bukanlah kewajiban, Namun dengan kesadaran dan nurani mereka lakukan ini semua.

Padahal disisi lain banyak pihak-pihak yang sebenarnya memiliki KEWAJIBAN dan  anggaran yang cukup justru bukan menggunakan anggaran tersebut untuk memajukan perpustakaan di suatu daerah tapi justru di korupsi dan dijadikan ajang proyek semata. Tapi biarlah manusia-manusia tersebut tersesat menurut jalanya jika itu sudah menjadi HOBI dan CITA-CITA_nya. Yang terpenting kita mencoba untuk tidak mengikutinya.

Yang harus kita lakukan adalah, kita lakukan sebisa dan semampu kita untuk bergerak dan melakukan sesuatu yang bermanfaat. Jangan menganggap itu sesuatu yang kecil karena walaupun kecil kalau banyak orang yang melakukan tentunya itu menjadi sesuatu yang luar biasa.

Berikut merupakan Profile Perpustakaan Bersama yang berlokasi di Jl. Sunan Giri IV/63 Gresik – Jawa Timur yang saya kutip langsung dari blog mereka yang semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk melakukan hal yang sama :

Ingin kami tulis sebagai kata pembukaan seperti Ayu Utami dalam bukunya “untuk negriku Indonesia yang dengan sedih aku cinta” karena memang itulah yang kami kerjakan,dan perasaan kuat itu pula yang sedang kami pikirkan, mungkin terdengar agak sok saat kami ikut mengatakan “untuk negriku Indonesia” karena apa yang sedang kami kerjakan ini kecil sekali sumbangannya bagi negri sebesar Indonesia, tapi kalimat “yang dengan sedih aku cinta” kami akan berani bilang bahwa ini tak terbantahkan, ya kami sedih lahir dan hidup di Indonesia hari ini, tapi kami mencintainya..

Kami lahir dari kemiskinan,dan mengerti benar kata miskin itu dalam benak kami tanpa perlu orang lain (apalagi negara!)untuk bertele membuat definisi dan klasifikasinya, dan kami berterima kasih dengan sebenar-benar terima kasih pada mereka yang membangun sejarah di tanah bumi ini,yang menjadikan kami cinta pada negri ini, yang telah memperkenalkan huruf-huruf hidup yang kemudian menjadi sebuah buku dalam otak kami, huruf-huruf yang tak diajarkan oleh sekolah bentukan Negara yang kemudian kami menyadari bahwa Negara tak lebih hanya mencetak otak-otak kami untuk menjadi mur dan baut yang akan melanggengkan jalannya roda kekuasaan mereka menghisap keringat dan hasil kerja para buruh, petani dan kaum miskin yang tak bermodal.

Para pembangun sejarah bumi inilah yang memperkenalkan pada kami sebuah kata yang tak pernah ada dalam benak kami sebelumnya yaitu kata PEMBEBASAN!!!!, tak hendak berpanjang lebar khawatir menjadi pidato ceremonial yang konyol, kami dengan segala keterbatasan yang melingkupi keadaan kami bermaksud mengabarkan kepada semua bahwa kami telah mendirikan PERPUSTAKAAN BERSAMA,bertempat di Jl.Sunan Giri 4/63 Gresik Jatim kami kumpulkan buku-buku yang kami miliki untuk dapat diakses siapapun secara GRATIS tanpa persyaratan berbelit, kami namakan perpustakaan bersama karena tujuan perpustakaan ini adalah untuk menjalin rasa kebersamaan, memperluas wawasan bersama, diadakan secara bersama, dijaga bersama, dirawat bersama, dimiliki bersama dan dinikmati pahit serta manisnya bersama pula…

Perpustakaan BERSAMA ini mustahil lahir dan hadir tanpa pertolongan dan jerih payah mereka-mereka yang telah begitu mulia untuk memberikan “kebaikan” nya, sehingga usaha kecil ini dapat terwujud hari ini, untuk itu ijinkan kami menyampaikan rasa terima kasih kami kepada:

    Kawan Didik Iskandar S.E, yang telah menyalakan lilin pertama sehingga kami dapat membaca huruf-huruf itu.
    Kawan Jimi dari PRP (Perhimpunan Rakyat Pekerja) atas sumbangan buku-bukunya, serta persahabatan dan pendampingan yang tak pernah mengenal letih dan pamrih.
    Ahmad Buchori Susanto SPdI di Tokyo Jepang atas buku-buku, materi dan persaudaraannya yang begitu berharga.
    Kawan Iwan Soebakri Spd di SMA Trimurti Surabaya atas sumbangan, kerja keras dan optimisme yang meniupkan hawa segar bagi kami.
    Kawan Hari Muhammad di Palermo Italia atas bantuan dan persahabatan serta cerita tentang benua biru yang menjadikan gambar Eifel seakan didepan mata, datang untuk menginspirasi.
    Kawan-kawan dari SEBUMI (Serikat Kebudayaan Masyarakat Indonesia) jogjakarta, mbak Dian Septi dan semua kawan dari JNPM (Jaringan Nasional Perempuan Mahardika), dan seluruh kawan-kawan yang sedang “berderap dan membangun” di seluruh Indonesia dan dunia atas solidaritasnya kepada kaum lemah dan tertindas yang telah menyadarkan kami bahwa tak akan pernah berdiri SENDIRI MELAWAN DUNIA…!!
    Semua pihak yang tak dapat kami tuliskan semua disini, dan terima kasih kepada kami sendiri teman-teman dari komunitas SOREZ (ngisor wit keres) yang telah menyisihkan rupiahnya yang begitu berharga (karena untuk memperoleh rupiah itu bekerja sebagai buruh rendahan adalah tak akan pernah mudah dan murah), waktu pikiran dan tenaga untuk mewujudkan sebuah impian mulia, impian mewujudkan dunia tanpa penindasan, dengan langkah kecil pertama yaitu perpustakaan bersama ini.

Kami sadar bahwa apa yang kami kerjakan ini mungkin tak begitu berharga, tapi kami percaya keterbatasan dan kemiskinan bukanlah halangan untuk berbuat yang bermanfaat untuk bersama meski itu terlihat remeh dan kecil tapi pasti berarti, tak ada yang akan sia-sia dari setiap usaha, dan karena keterbatasan kami pula yang menjadikan kami tak muluk-muluk dalam usaha ini. Segala kritik saran bantuan baik itu materi, buku, tulisan, terbitan, dan yang lain tentu akan sangat berarti bagi perpustakaan kecil kami ini(dan tentu dengan senang hati kami terima), kami sadar idealnya bahwa buku-buku yang ada dalam sebuah perpustakaan menjangkau dari usia playgroup hingga dewasa, tapi karena keterbatasan (lagi! dan lagi!) yang akhirnya memaksa kami memaksimalkan apa yang ada dan kami punya, jadi mohon maaf jika koleksi perputakaan kami tak sesuai dengan bayangan anda, terakhir sebelum kami cantumkan daftar koleksi buku-buku kami, tak ada yang menguatkan langkah selain harapan baik di depan, semoga perpustakaan ini bukanlah akhir perjalanan kami dalam merebut dan meraih impian-impian kami, tapi adalah langkah awal kecil menuju surga, sebuah dunia tanpa penindasan itu, terima kasih atas perhatiannya mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada pada dan dari kami, salam pembebasan dan SELAMAT MEMBACA…!!

Kami telah mual
bau bangkai kata-kata
memoles bingkai-bingkai tua
dari cermin omong kosong
Kami mau:
jantung hidup,
darah merah,
dendang lantang,
pukulan nadi
yang menderas napas,
kian deras,hingga balapan
dengan tanggapan
otak dan hati,
otak dan hati sendiri,

(kutipan dari Sajak Liar karya Taslim Ali)

1 comment:

Anonymous said...

Trims atas apresiasi anda kawan..!! kami senantiasa untuk anda semua..!! perkenankanlah... kami jalin jaringan dengan anda.

oya.. kami tunggu anda sepulangnya anda ke gresik. mungkin kita bisa banyak bicara tentang hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

Salam

Perpustakaan Bersama

RESTORASI ARSIP KONVENSIONAL

RESTORASI ARSIP KONVENSIONAL Hasil Obervasi Restorasi Arsip Nasional RI dan Sinematek Indonesia Iswanda Fauzan S. ( LIS Rese...